Pengamatan burung
merupakan salah satu kegiatan yang dapat mendekatkan manusia mengenal
lingkungan sekitarnya. Mengapa hal ini sangat penting? Apakah konservasi burung
berpengaruh pada kehidupan dunia dalam skala yang luas?
Bird and Ecology
Burung merupakan salah
satu indikator biologi, bahwa di suatu tempat masih ada kehidupan. Memahami konservasi burung, berarti
memahami ekologi. Burung-burung merupakan satuan yang terintegrasi dengan
ekosistem dan memiliki peran yang sangat penting, termasuk di dalamnya sebagai
kontrol terhadap insekta dan hewan pengerat, penyebar luas biji pohon (secara
alamiah membantu konservasi hutan), dan sebagai salah satu bagian dari rantai
makanan (menyediakan makanan bagi predator burung). Just
imagine when there’s no bird. How the plants will life? (Banyak
pohon dan tumbuhan memerlukan peran burung untuk berkembang biak).
Konservasi
burung juga dapat menyoroti keragaman habitat yang berbeda. Setiap burung tidak
dapat hidup di habitat yang sama. Mereka memiliki kebutuhan dan persyaratan
sendiri terkait adaptasinya dengan suatu lingkungan. Mengenal dan memahami ini,
membuat kita lebih menghargai dan menghormati masyarakat dengan kultur budaya
yang berbeda dari macam belahan dunia.
Dengan
mempelajari dan memahami konservasi burung, kita akan mengerti hubungan di
antara mahkluk hidup di bumi ini, dan memahami bagaimana hubungan itu dapat
mempengaruhi kehidupan manusia secara tidak langsung.
Birdwatching
Birdwatching
atau pengamatan burung merupakan suatu langkah upaya untuk memberikan edukasi
kepada generasi muda dan masyarakat akan pentingnya menjaga eksistensi burung
dalam suatu lingkungan.
![]() |
| Collared Kingfisher flying. Courtesy: digdeep1962.blogspot.com |
Birdwatching
Race
Birdwatching
Race merupakan suatu perlombaan
pengamatan burung yang di dalamnya terangkum kegiatan edukasi, kompetisi, dan upaya
penyadaran lingkungan untuk konservasi. Melalui
kegiatan ini, setidaknya peserta dapat mendapatkan pengalaman seminar dan
tanya jawab tentang keanekaragaman burung, konservasi burung, dapat mengenali
sebanyak mungkin jenis-jenis burung dan suara kicauan burung-burung yang
ditemukan di suatu tempat, serta menguji pengetahuannya mengenai jenis-jenis
burung, suara burung, fungsi burung berikut konservasi burung yang terdapat di
suatu lokasi tertentu.
Lebih jauh, kita dapat mengidentifikasi jumlah dan jenis
burung yang ada di suatu tempat tersebut. Melalui data-data tersebut, dapat
diteliti lebih jauh lagi mengenai tumbuhan atau pohon apa saja yang hidup di
sana (dapat dilihat dari fungsi paruh burung tersebut; apakah pemakan
biji-bijian, dll.), dan dapat mengetahui organisme lain yang ada di sana
(secara tidak langsung mengetahui biodiversitas lingkungan tersebut), karena
burung memiliki peran sebagai salah satu bagian dari rantai makanan.
Bayangkan jika terdapat bagian
yang hilang dalam suatu rantai makanan. Apa yang akan terjadi dalam suatu
ekosistem tersebut? Tentunya insekta atau hewan pengerat tak terkendali
(sebagai konsumen I; burung konsumen II) secara vertikal ke bawah pada bagan
piramida rantai makanan dan kepunahan konsumen atas atau predator burung;
karena kurang tersedinya sumber makanan, (secara vertikal ke atas pada bagan
piramida rantai makanan).
Hal tersebut mungkin menjadi salah satu jawaban dari
pertanyaan, “Mengapa terdapat banyak hama yang tak terkendali ada pada suatu lingkungan
persawahan yang menyebabkan petani gagal panen?” Jawabannya mungkin saja karena
populasi burung sebagai konsumen II dalam rantai makanan (kata lain: sebagai predator hewan pengerat) telah terancam
eksistensinya atau punah. Menarik pula bila ditilik dari segi budaya, terkait
adat masyarakat Hindu di Bali, terdapat upacara mengusir Jro Ketut atau tikus. Bukan masalah, apakah permasalahan tersebut
di selesaikan secara pendekatan ilmiah maupun kultural. Yang paling penting,
solusi tersebut dapat menyelesaikan masalah dengan baik.
Hal lain yang perlu diperhatikan tentang lingkungan sekitar
ialah adanya pencemaran; baik pencemaran udara maupun air, destruksi habitat,
efek pestisida, undang-undang mengenai perburuan burung, dan populasi dari
predator. Sebagai contoh: Jika terjadi pencemaran air pada suatu sungai atau
sumber air lainnya, maka burung yang meminum air tersebut, secara langsung akan
mati keracunan.
So, what
are you waiting for? Let’s preserve our nature, save the birds!
Please be free to join BBR Udayana 2012 (Bali Birdwatching
Race Udayana 2012 in Taman Nasional Bali Barat)!
Sumber:
Sudaryanto, dkk. 2008. Birdwatching Race di Tahura Ngurah
Rai Bali sebagai Sarana Pendidikan Lingkungan untuk Pelajar dan Mahasiswa.
Bukit Jimbaran: FMIPA Unud.
http://birding.about.com/od/birdconservation/a/importconserve.htm

